Cerita kacang telur keriting
Posted by fajr on October 25, 2020
Malam itu kami keluar dari salah satu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat. Tiba-tiba seorang ibu menghampiri..
Pak, mau beli kacang telurnya? Ngabisin satu lagi, biar saya bisa pulang. Saya terdiam sejenak, melihat bungkusan kacang yang disodorkan.
👨🏾🦱 kacangnya buat sendiri bu?
👩🦰 ngga, ngambil di orang, nanti setoran.
👨🏾🦱 ooh, dari jam brp jualan?
👩🦰 dari pagi, kalau cepat habis ya cepat pulang. Ini sampai malam karena belum habis
👨🏾🦱 tinggal dimana bu?
👩🦰 di Kalideres.
👨🏾🦱 wah, lumayan jauh ya.?
👩🦰 iya, naik bis sekali sampai terminal, trus nyambung lagi. Mau beli 📱 pak?
👨🏾🦱 ngga, antar teman servis aja.
👩🦰 saya juga mau servis 📱 rusak belum ada uang, buat anak belajar online, yasudah jadi numpang dulu sama temannya. Ditulis dibuku nanti kalau sudah masuk diserahkan ke guru tugas-tugasnya.
👨🏾🦱 iya bu, memang bisa seperti itu. Tidak perlu memaksakan online, yang penting anak tetap semangat belajar.
“Arep tuku lek? Iki ono” (Mau beli paklek, ini ada) ujar temanku.
“Gausah dhe, ono iki” (Tidak usah pakdhe, ini ada)
Kusodorkan uang untuk membayar.
👩🦰 Alhamdulillah, terimakasih pak. Semoga bapak diberikan rezeki yang banyak.
👨🏾🦱 Aamiin, sama-sama bu, semoga sehat selalu semuanya.
Bu tau toko … Disini?
👩🦰 ooh, tau. Kalau mau saya antar kesana.
👨🏾🦱 tidak perlu bu terimakasih. Nanti ibu kemalaman pulangnya. Hati-hati di jalan.
Si Ibu pun bergegas pulang..
Di masa pandemi seperti sekarang ini, memang menyulitkan hampir semua sisi kehidupan manusia, baik dari ekonomi, pendidikan, sosial dan lainnya. Jelas semua orang terkena dampaknya. Banyak orang yang harus banting setir, cari cara agar tetap mendapatkan penghasilan. Terlebih dengan diperpanjangnya masa psbb.
Tetap patuhi protokol kesehatan, jaga kondisi kesehatan dan kebersihan. Semoga kita semua diberikan kekuatan, kemudahan dalam menghadapi pandemi ini dan berdoa semoga wabah ini cepat berlalu.
unsar said
masih aktif aja bang
fajr said
Hehe, iseng aja uni..
Udah jarang-jarang..