Cerita Segara di Sunat

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Sunat merupakan tindakan memotong atau menghilangkan sebagian penutup depan kemaluan laki–laki. Bahasa latin “circum” (memutar) dan “caedere” (memotong). Dalam Bahasa Inggris disebut circumcision dan dalam Bahasa Arab ختان khitan.

Sunat sudah dilakukan sejak jaman dahulu kala. Tujuan sunat adalah untuk kesehatan, salah satunya mencegah saluran kemih, infeksi, juga fimosis. Hal ini yang sempat terjadi dengan anak kami yang mana kulup/kulit menutupi dan merekat pada penisnya sehingga saat buang air kecil tidak lancar dan harus berulang kali seperti anyang-anyangan.

Dalam Islam khitan diwajibkan, yang mana salah satu alasannya juga untuk kesehatan dan dalam ilmu Fiqih untuk menjaga kebersihan dari najis saat buang air kecil yang itu dapat diminimalisir dengan anak di khitan.

Sunat merupakan simbol (tanda) seorang anak laki-laki menuju baligh atau kedewasaan.

Sudah lama anak lanang minta untuk di sunat dan sepertinya dia sudah siap, atau memang mengikuti jejak temannya yang sudah sunat sebelumnya. Kalau kata Segara bentuk “rocket” seperti punya Ayah. 😀

Kami sebagai orang tua tentunya mendukung keinginannya, mumpung minta dan sedang dalam masa liburan sekolah langsung kami cuss eksekusi ke klinik tempat sunat pada hari Jumat kemarin.
Alhamdulillah, proses sunat berjalan lancar, tidak ada raut wajah takut, kecuali hanya sempat meneteskan air mata menahan sakit saat disuntik biusnya.  

Selamat ya nak, sebuah proses perjalanan kehidupan sebagai lelaki telah kau lalui. Ayah, Ama, keluarga dan semua orang bangga padamu.
Tumbuhlah besar sebagai lelaki sejati yang penuh tanggung jawab. Doa kami selalu bersamamu.

Khitan biasa disebut sunat.

Tujuannya agar menjadi sehat

Harapannya menjadi anak yang kuat

Tumbuh dewasa selalu taat

*Semoga senang dengan bentuk barunya, 😀

---

Setelah sunat dan tau dikasih angpao, berkelakar dia (anak lanang):
a: “Aku mau disunat lagi yah, biar dapet uang banyak bisa beli-beli”
A: Wadoooh… (bocah udah ngerti cuan sekarang)

30 Juni 2023

Wassalamualaikum,

Ayah Ara

Referensi: dari berbagai sumber

The Big Family of Muslim

Perjalanan -20 hari di tanah suci Mekah merupakan pengalaman yang begitu berharga.

Mengenal dan mengetahui umat muslim dari penjuru dunia yang berkumpul menjadi satu dalam rangka memenuhi panggilanNya untuk beribadah haji. MasyaAllah..

Pada kesempatan itu tidak saya sia-siakan untuk saling bersilaturahmi dengan saudara sesama muslim dari berbagai negara, profesi maupun organisasi Islam. Kami saling menyapa, sekedar bertanya kabar, cerita bagaimana perjananan haji, sampai cerita kehidupan muslim di negara tersebut dan tentu saja diakhiri dengan swafoto sebagai kenang-kenangan. Beraneka suku, budaya, kultur yang saya jumpai disana tentunya menjadikan wawasan akan keanekaragaman suku bangsa di dunia ini.

Perjalanan Hajj 2017

Assalamu’alaikum Wr Wb,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak henti-hentinya saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak kenikmatan hingga pada hari ini masih diberikan kesempatan tuk kembali bercerita mengenai perjalanan yang Subhanalloh dan mungkin belum semua orang bisa merasakan dan berkesempatan. Iya, perjalanan haji ke Tanah Suci Mekah. Beruntung kami termasuk orang-orang yang diberikan kemudahan pergi dari tanah rantau ini (Yangon, Myanmar) sehingga kesempatan untuk pergi ke tanah suci lebih besar daripada saudara kami yang berada di Tanah Air.

Pengalaman Sholat di Masjid Syiah

Yangon, Sabtu 25 Februari 2017.

Sore itu kami (saya dan teman saya, sebut saja Eka *nama sebenarnya) berjanji bertemu di sebuah restoran di kawasan Downtown Yangon, Myanmar.

inwa-resto

Inwa restoran adalah salah satu restoran Halal lengkap dengan berbagai menunya, dari minuman, makanan ringan, roti, menu utama sampai desert juga disediakan disini. Selain Halal, harga yang dipatok juga cukup standar. Soal rasa, cocok dengan lidah orang Indonesia. Lokasi cukup strategis ditengah kota Downtown dan berada di kawasan Muslim dimana cukup sulit sebenarnya mencari makanan dengan label Halal disini, karena keberadaan Muslim sebagai minoritas. Eka pesan mi goreng (salah satu menu andalan), minum jus jeruk-madu dan saya pesan nasi dengan capcay ayam, minumnya Faluda (minuman andalan kota ini, semacam cendol) silahkan gugling sendiri ya sob. hehe… awas ngeces  😀

Social Media & Kehidupan Sosial

Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik, hampir saja membuatnya jatuh. “Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!” teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Tausiyah Romadhon jelang 1 Syawal

Aku lihat RAMADHAN dari kejauhan… Lalu kusapa ia…

“Hendak ke mana?” Dengan lembut ia berkata,
“Aku harus pergi, mungkin JAUH & sangat LAMA…
Tolong sampaikan pesanku untuk orang MUKMIN:
“Aku akan pergi… Syawal akan tiba…”

Sampaikan salam & terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita dan melepas kepergianku dengan derai air mata. 😦  
Kelak akan kusambut ia di SURGA dari pintu AR RAYAN”:) .

Selamat meraih pahala terbaik di detik-detik terakhir ku, RAMADHAN 
Masih ada beberapa hari lagi untuk bercengkrama dengan ku, RAMADHAN…

“Ya ALLAH, andai hari ini ada diantara hamba-hambaMu yang Engkau angkat derajatnya, Engkau ampuni dosa2nya, Engkau lapangkan rizkinya, Engkau muliakan keturunannya, Engkau lepaskan dari semua kesulitannya, Engkau indahkan akhlaknya dan Engkau berkahi segala hartanya…” 🙂 

Maka Insya ALLAH jadikanlah sahabatku yg sedang membaca pesan ini beserta Keluarganya sebaik-baik hamba yg mendapatkannya.

 

*dikutip dari group tetangga sebelah..

 

**setelah sekian lama tak mengudara, sekali posting pun dari tetanggan 😦 miss you all sob

[H-3] Marhaban ya Romadhon 1432H

Allohumma Bariklana fi Sya’bana Wa Balighna fi Syahri Romadhon..
Aamiin..
“Ya Alloh Berkahilah kami di bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami di Bulan Romadhon” Amin..

Mutiara Jum’at

Ketika aku meminta kepada Alloh setangkai bunga segar, Alloh memberiku kaktus berduri.
Ketika aku meminta lagi kupu-kupu, yang kudapat ulat berbulu..

Aku marah, sedih, & kecewa..
Tapi ketika aku mulai melupakannya,..
Kaktus itu berbunga indah sekali..
Ulat itu menjadi kupu-kupu yang cantik.

Itulah jalan Alloh, selalu indah pada waktunya. Alloh tidak selalu memberi apa yang kita harapkan, tetapi Alloh akan memberi apa yang kita perlukan.
Kadang kita sedih, kecewa, terluka,..

Tapi jauh diatas segalanya.
Alloh sedang merajut yang terbaik untuk kita..

Alloh sayang kita, maka sambutlah hari ini dengan senyum dan semangat.

*dari seorang sahabat,
edited by fajr

Mutiara Jum'at

Barakallahu fik, saudara-saudaraku..

Alhamdulillah..
Beberapa waktu ini sobat mendapat kabar bahagia dari saudara2 seangkatan. Tak tanggung2 & bertubi-tubi sob. 😀 Emang lagi musim ya? Perasaan masih bulan Rajab bukan bulan Haji, Syawal, atau bulan lain yang pada umumnya berlangsung sebuah pernikahan.
Ya… mereka yang akan & telah memulai lembaran hidup baru dengan menggenapkan separuh “Dien”nya.
Seiring untaian doa terucap `Barrakallahu, semoga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warrahmah, Ridho & Barokhnya selalu tercurahkan untuk kalian saudaraku, serta dapat menjai pribadi yang lebih dewasa & mandiri.`
Jujur saya sendiri merasa bahagia mendengarnya & apabila bisa menghadiri acara tersebut. Dan sudah menjadi hal lumrah bila sang Sohibul Hajat menanyakan; “kapan nyusul?” saya berucap; “InsyaAllah dalam waktu dekat (coming soon), didoakan saja, atau kadang dengan jawaban yang jail, lha emang lagi balapan ya? Yauis kalo gitu nanti tikungan terakhir saya balap” hee.. 😀
Saya juga suka bertanya kepada sobat yang belum & jawaban mereka kurang lebih sama. Tapi saat saya tanya apakah sudah siap? “InsyaAllah siap” jawabnya. Hmmm, bukan menyalahkan jawaban sobat2 saya, tetapi kok seperti tidak ada keyakinan dalam diri ya? Kenapa? Karena menurut saya, sebuah pernikahan harus diawali dari diri yang benar-benar siap dalam segala hal & tentunya dengan niatan tulus mengharap RidhoNya. Bukan pasrah tetapi berserah. Maka saya lebih suka berucap, “Bismillah saya siap”
Namun dalam lubuk hati sobat yakin semua itu kan terjadi disaat & waktu yang tepat, karena sudah berserah kepada Sang Pemilik Takdir tuk menjadwalkannya kelak untuk saya. “Wallahu’alam”

-fajr-
[19.06.2011 07.00WIB]*duduk ditaman kecil sekitar komplek*

Ini Resolusiku! Apa Resolusimu?

Pergantian tahun, selalu identik dengan perayaan, keramaian, pesta, hura-hura, dan berbagai euforia yang bertujuan hanya pada satu nama kesenangan semata & sesaat. Aneh tapi nyata negri kita ini, ditengah harga cabe & BBM non sub yang semakin menguap tinggi, namun untuk masalah haha-hihi tetep aja lancar. Ironi yah.. 😯