Sobatpenghibur

Hidup adalah Sebuah Perjalanan

  • maturnuwun..

    Photobucket
  • asal_sobat

    Locations of visitors to this page
  • October 2022
    M T W T F S S
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31  
  • Archives

  • Info_sobat

  • Photobucket
  • Bisnis Kaos Ondel2

    Ondel2 merah Ondel2 Putih Photobucket http://ondelondelkaos.multiply.com/
  • sobat_tweet

  • wahyudi_fajr@yahoo.co.id

    Join 7 other subscribers

Pertanyaan terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan

Posted by fajr on October 3, 2022

#sepakbolaberduka

1 Oktober yang merupakan Peringatan hari Kesaktian Pancasila seolah-olah mengingatkan kita akan kejadian kelam pada masa lalu, kini terjadi lagi di 1 Oktober 2022 walau dengan konteks yang berbeda.

Sebuah tragedi yang tentu membawa duka bagi keluarga korban khususnya dan bangsa Indonesia.

Setidaknya 127 lebih korban jiwa setelah laga Big Match Derby Jatim (Jawa Timur) antara Persebaya vs Arema. 2 Club yang memang terkenal dengan sejarah sepakbola hingga supporternya yang fanatik.

Ini menjadi tragedi kedua dengan korban jiwa terbesar dalam dunia sepakbola setelah Tragedi Estadio Nacional pada 24 Mei 1964. (328 korban).

Apa sebenarnya penyebabnya sehingga tragedi Stadion Kanjuruhan ini bisa terjadi..??! Hingga saat ini masih dalam pemeriksaan. Harapannya tentu kasus ini dapat diungkap secara jelas #usuttuntas

Berita terakhir Kapolres Malang sudah diNonaktifkan, tinggal menunggu hasil penyidikan selanjutnya. 

Mohon maaf sebelumnya kalau saya menilai semua turut andil dalam terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan ini.

Kalau boleh beropini, dan berkaca pada kejadian yang pernah terjadi saya coba memaparkan beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Supporter

Dari berita, video yang beredar di sosial media dan media elektronik nampak ada penonton yang masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan usai untuk kemenangan Persebaya 2-3. Awalnya supporter tersebut menghampiri pemain lalu pihak keamanan mencoba membersihkan area dalam lapangan yang memang seharusnya bersih tanpa penonton atau orang yang tidak berkepentingan walau pertandingan sudah selesai.

Mendukung tim kebanggaan boleh, tapi jangan sampai berbuat hal yang merugikan orang lain, dalam ajaran agama kami fanatisme berlebih itu tidak baik, bahkan dilarang jika seseorang sampai taklid buta terhadap sesuatu cara/hal. Inilah menjadi PR kita bersama.
Salah satu hal yang disayangkan adalah ada yang membawa anak dibawah umur untuk menonton ke stadion dengan atmosfir pertandingan seperti itu dan kabarnya ada yang menjadi korban, Pak/Bu please.., ini bukan tempatnya Ananda. 😦

  • Siapakah penonton pertama yang masuk ke dalam lapangan tersebut?
  • Apakah termasuk dalam kelompok supporter? Jika iya, siapakah korlap yang bertanggung jawab? Dalam hal ini korlap supporter harusnya bisa mengkondisikan agar keamanan dalam Stadion tetap kondusif dan tak perlu waktu lama kerusuhan pun terjadi antara supporter vs Polisi. 🔥🔥🔥💥💥

2. Pihak keamanan (Polisi)

Salah satu hal yang panas diperbincangkan adalah adanya tembakan gas air mata di dalam Stadion, bahkan diarahkan ke tribun penonton dan bukan untuk clear area lapangan. Maka yang menjadi pertanyaan:

  • Apakah pihak keamanan tidak tau hal ini?
  • Apakah tidak ada SOP/Protap penanganan kerusuhan dalam sepakbola?
  • Apakah jumlah personil cukup untuk penanganan laga Big Match?

Sepengetahuan saya Polisi itu bergerak sesuai arahan (Komando) atasan jadi siapa yang mengizinkan pembawaan senjata tsb? Atau kalau memang oknum yang melakukan penembakan itu tentu bisa diketahui & dicari informasinya.

Penggunaan gas air mata seyogyanya digunakan dalam ruang terbuka untuk membubarkan masa dalam aksi demo misalnya. Jika digunakan dalam kerumunan seperti di tribun jelas akan menimbulkan kepanikan kepada orang-orang yang tidak bisa berfikir secara jernih, karena tujuannya menyelamatkan diri dari efek gas air mata tsb. Maka bukan tidak mungkin jatuhnya korban terjadi di pintu keluar tribun.

3. PSSI

Tentunya PSSI sudah tau regulasi FIFA larangan terkait larangan senjata gas air mata dalam Stadion. Pasal 19 (FIFA Stadium Safety and Security) Jika sudah tau, pertanyaannya adalah:

  • Apakah sudah tersosisalisasikan oleh pihak keamanan? Jika belum atau mungkin tidak tau regulasi tersebut, berarti PSSI…?
  • Apakah ketersediaan venue lapangan sudah memadai?
  • Berapa tiket yang dipersiapkan? Berapa yang terjual? Apakah melebihi kapasitas?
  • Waktu pelaksanaan sudah sesuai atau ada perubahan?
  • Sejauh mana panitia pusat berkoordinasi dengan panitia lokal?

4. Panitia Lokal

  • Apakah sudah cek ulang kesiapan lapangan stadion?
  • Apakah akses pintu masuk & keluar sudah memadai?
  • Ada cek list penjualan tiket saat itu?
  • Apakah ada oknum yang memasukan penonton tanpa tiket?
  • Berapa jumlah personil pengamanan yang diminta? Apakah cukup untuk level Big Match?

Semua pertanyaan tsb semoga dapat terjawab setelah penyidikan dan dapat terbuka kebenarannya, sehingga dapat ditemukan benang merah kronologinya.

Ingat.. Jika kebenaran itu ditutupi maka tunggu ada Allah Sang Maha pengadil kelak.

Kita semua berharap tentunya kejadian serupa tidak akan terjadi lagi dan menjadi pelajaran semua pihak untuk perbaikan di masa depan, sama-sama berintrospeksi. Jangan sampai ada lagi Tragedi Stadion Kanjuruhan – Malang, Estadio Nacional, Lima – Peru, Hillsborough, Sheffield – Inggris maupun lainnya terulang kembali. Respect dari kami untuk negara2 dan Liga Eropa yang sudah melakukan minute’s of silence sebelum kick off dalam rangka tragedi Stadion Kanjuruhan.

Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini.

Innalillahi wainna ilaihi rojiun..

Sepakbola yang sejatinya jadi pemersatu bangsa kita,

Stadion harusnya jadi tempat hiburan bukan jadi kuburan.

Harga sebuah nyawa = Tak Ternilai. Mari hormati hak-hak hidup setiap manusia.

Sekali lagi, mohon maaf apabila ada kesalahan saya dalam beropini.

Salam,
penggiat sepakbola
*berbagaisumber

#KamiBerduka
#KamiTerluka
#IndonesiaBerkabung
#SepakbolaIndonesia
#kawalterus

Leave a comment